Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang cocok bagi para investor dengan dana minim, tidak memiliki banyak waktu, ataupun kurang ahli dalam mengelola risiko investasi. Pada dasarnya reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari berbagai investor yang selanjutnya akan diinvestasikan ke berbagai portofolio oleh manajer investasi. Artinya ketika Anda membeli reksa dana ini maka Anda mempercayakan dana yang Anda investasikan ini ke manajer investasi dan nantinya manajer investasi akan menginvestasikannya ke berbagai instrumen sesuai jenis reksa dana. Namun, Anda jangan khawatir dengan risiko dari reksa dana ini, Anda dapat melihat performa dari reksa dana dan manajer investasi ini pada Fund Fact Sheet yang dibuat setiap bulannya.
Pada dasarnya reksa dana memiliki beberapa jenis. Jenis reksa dana ini dibedakan berdasarkan komposisi dari instrumen investasinya. Berikut ini adalah beberapa jenis reksa dana, yaitu :
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang memiliki risiko paling rendah. Komposisi dari reksa dana pasar uang ini memiliki komposisi terbesar pada deposito & obligasi risiko rendah. Oleh karena itu reksa dana pasar uang ini cocok bagi Anda yang baru memulai atau baru belajar investasi reksa dana.
2. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi adalah reksa dana yang juga memiliki risiko rendah - menengah. Sesuai dengan namanya, komposisi reksa dana ini memiliki komposisi minimum 80% pada obligasi. Obligasi pada reksa dana obligasi ini dapat berupa obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran adalah reksa dana yang memiliki risiko rendah - tinggi. Pada dasarnya reksa dana campuran ini lebih fleksibel dibandingkan reksa dana lainnya. Manajer investasi dibebaskan untuk memilih komposisi dari reksa dana ini. Namun, komposisi dari salah 1 instrumennya tidak boleh melebihi atau 80%, karena jika melebihi atau 80% maka akan dianggap reksa dana obligasi / reksa dana saham.
4. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah reksa dana yang memiliki risiko menengah - tinggi. Sama dengan obligasi, sesuai dengan namanya bahwa komposisi reksa dana ini minimum 80% harus ditempatkan pada saham. Anda bisa mengecek fund fact sheet dari setiap reksa dana untuk mengetahui saham apa saja yang di investasikan. Biasanya manajer investasi akan menempatkan lebih besar di saham big caps / blue chip. Namun, biasanya manajer investasi akan menempatkan saham second liner dengan tujuan untuk meningkatkan return dari reksa dana tersebut, karena biasanya saham second liner memiliki return yang lebih tinggi dengan risiko yang lebih tinggi juga.
Itulah daftar reksa dana pada umumnya. Namun masih ada jenis - jenis reksa dana lainnya, yaitu :
1. Reksa Dana Index
Reksa dana index adalah jenis reksa dana yang komposisi harus mengikuti nama indeksnya. Misalkan jika reksa dana ABC IDX30, berarti manajer investasi hanya boleh menempatkan pada perusahan - perusahaan yang masuk ke dalam IDX30. Biasanya reksa dana index ini memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana obligasi / reksa dana saham yang biasanya, karena biasanya perusahaan yang masuk ke dalam indeks - indeks tersebut adalah perusahaan yang terpilih atau sudah di seleksi. Sehingga seharusnya return dari reksa dana index ini lebih stabil dibandingkan reksa dana yang biasanya.
2. Exchanged Traded Fund (ETF)
Pada dasarnya ETF mirip dengan reksa dana lainnya, namun yang membedakannya hanya transaksi reksa dana ini mengikuti jam bursa. Sehingga bisa dikatakan bahwa cara bertransaksi reksa dana ini mirip dengan saham.
Seperti itulah penjelasan mengenai instrumen investasi reksa dana. Mungkin Anda merasa bahwa reksa dana ini tidak sesuai dengan Anda ? Anda bisa memilih investasi lain selain reksa dana, apa saja jenisnya ? Anda bisa melihat penjelasannya di
Mengenal Instrumen Investasi
Komentar
Posting Komentar